top of page

Galau Pasca Career Break, Lanjut Karir Digital Aja!

  • Writer: aninflorentia
    aninflorentia
  • Mar 4, 2024
  • 3 min read

Pernah terbayang nggak kalau suatu saat kamu harus dihadapkan dengan career break atau jeda karir? Dan kepikiran nggak terus gimana habis nggak ngantor sekian lama?


Image by Karolina Grabowska from Pixabay



Ada berbagai alasan seseorang resign dan memutuskan untuk rehat sejenak dari perjalanan karirnya.

Ada yang sebetulnya hanya butuh cuti panjang atau sabbatical, namun sayangnya perusahaan tidak memiliki opsi tersebut.

Ada yang burnout parah lantas impulsif minta keluar dengan alasan work-life balance.

Ada juga mungkin yang mendadak level-up jadi trophy wife (ehem, Jaksel lagi!), alhasil bisa mengundurkan diri sambil berpikir jumawa, nggak worth-it nggak sih gue jadi budak korporat dengan gaji seuprit begini. Buat pilates aja masih nombok kayaknya…


Well, apapun permasalahan dan privilege-nya, jeda karier sejatinya adalah pilihan hidup. Beruntunglah kamu yang pernah punya kantor tempat bekerja dan perjalanan karir yang syukur-syukur moncer, lalu sekarang berada di fase jeda ini.


Ini waktunya untuk berdamai dengan dirimu sendiri, waktunya untuk mengejar dan meraih mimpi-mimpi yang sempat tertunda tatkala bekerja untuk orang lain. Nikmati setiap keleluasaan yang dulu tidak pernah dimiliki, namun jangan lupa mencari waktu untuk berefleksi, karena cepat atau lambat fase selanjutnya akan tiba yakni fase galau.


Yang keenakan cuti hamil dan malah mempertimbangkan buat jadi stay-at-home Mom aja…

Yang habis MBA di luar negeri dan sekarang jadi galau mau balik jadi full-timer lagi atau mulai membangun kerajaan bisnis sendiri aja…

Yang ternyata duit pegangan dari suami nggak cukup, mau nggak mau harus dual income nih…

Atau yang sudah cukup dengan sabbatical-nya dan rindu kembali ke rutinitas kerja tapi kok dunianya serasa sudah berbeda ya??


Berita baiknya adalah… terlepas dari kembali atau tidaknya ke dunia kerja setelah mengambil jeda karir, saat ini dengan berkembangnya era digital, scope kita jadi tidak terbatas. Skill kamu bisa jadi lebih terpakai secara daring, dan pilihan untuk berkarir di dunia digital pun patut dipertimbangkan.


Waduh. I’m rustic nih, kelamaan nggak ngantor. Sekarang semuanya serba digital ya… Banyak skill baru. Anak-anak freshgrad juga lebih pinter-pinter. Masih bisa nggak kalau mau kickstart atau memulai karir di dunia digital?


Tentu bisa.


Simak 4 guidance berikut untuk memasuki dunia digital dan melanjutkan kembali karirmu!

P.S: Semuanya bisa dilakukan dari rumah secara online lho!


  1. Eksplor Dunia Digital Cari tahu “niche” kamu, dan cari tahu pekerjaan apa yang tengah “high demand” saat ini. Identifikasi passion atau minat dan kekuatanmu; sekaligus mulai mencari tahu pekerjaan apa yang bisa dilakukan secara online dan tengah banyak dicari. Beberapa di antaranya yang sedang diminati adalah copywriter, data analysis, jasa membuat web, dan masih banyak lagi. Jika bisa menemukan niche kamu, itu bagus! Bukan tidak mungkin kamu menciptakan lapangan pekerjaanmu sendiri. “Momfluencer”, freelance writer, virtual assistant, online coaching, graphic designer, dropshipping, bookstagramer, the list goes on and on…

  2. Upskill & Re-skill Era digital menawarkan berbagai sarana belajar yang bisa diakses secara daring. E-course, e-certification, bootcamp, masterclass; baik gratis maupun berbayar, baik dari platform dalam negeri maupun asing, semuanya kini bisa diakses secara mudah. Setelah tahu niche kamu tadi, kamu dapat menilai skill apa yang telah kamu kuasai dan skill apa yang bisa dipelajari lebih lanjut. Gunakan waktu yang ada untuk mempelajari hal-hal baru terutama berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk bekerja secara digital.

  3. Bangun Kehadiran Online Walau dalam masa jeda karir, kamu tetap bisa keep-up dan memantau perkembangan dunia kerja melalui Linkedin. Pastikan profil Linkedin-mu tetap update, terutama dengan bertambahnya skill-skill baru yang telah kamu pelajari. Mulai bangun portfolio, dan tampilkan itu di Linkedin. Jangan lupa untuk bergabung dengan komunitas, ikut webinar, dan berjejaring dengan para profesional dan orang-orang yang memiliki minat di bidang yang sama. Gunanya untuk mendapatkan insight dan berbagai info berharga lainnya.

  4. Jadikan Jedamu Sebagai Kekuatan Nikmati fleksibilitas yang dimiliki saat ini sebagai seorang career-breaker, and embrace that! Selain skill-skill yang secara khusus kamu pelajari melalui berbagai platform belajar, kamu juga dapat menggarisbawahi skill lainnya yang tanpa kamu sadari makin kamu kuasai, seperti mudah beradaptasi, manajemen waktu, dan pengembangan diri. Percaya diri wajib hukumnya karena kamu telah meluangkan waktu semasa jeda menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih ber-value.


Image by Pexels from Pixabay


Itulah beberapa poin panduan yang dapat kamu ikuti untuk memulai karir di dunia digital. Tentunya ini baru langkah awal saja yang bisa dilakukan selagi menjalani rehat karirmu.


Nantinya, mau kamu berganti karir jadi pekerja digital penuh waktu, jadi entrepreneur, atau balik ke dunia kerja, kamu tetap bisa mengasah pola pikir digital dan me-leverage berbagai keahlian digital yang kini kamu miliki.


Ingat, bertransisi butuh waktu, dedikasi dan determinasi. Tetap sabar, fokus, dan teruslah belajar. Semoga artikel ini bisa membantu mengurangi kegalauanmu, dan yakinlah cepat atau lambat kita semua bakal harus terjun ke dunia digital.



Comments


bottom of page